Kali ini Ane berkesempatan juga
jalan-jalan berkunjung ke negara tetangga Malaysia. Banyak istilah untuk
menyebut negara yang masih satu rumpun ini. Dari Isabela, negeri TKI, tapi Ane
lebih lucu menyebutnya negara Upin-Ipin. Itu setelah sebuah film kartun tersebut
populer di Indonesia.
Singkat
kata. Ane datang ke negeri tetangga ini bersama gerombolan komunitas motor dari
Sidoarjo. Conexs (Community of Ninja 250R Executive Sidoarjo) adalah klub motor
yang konsisten setiap tahun melakukan tour ke Malaysia dengan tujuan utama
menonton gelaran balap MotoGP seri Sepang.
Menara Petronas yang sangat fenomenal |
Bagi
yang ingin berkunjung ke negara ini, 2 kawasan menarik untuk disinggahi. Yakni
kawasan Bukit Bintang dan Putra Jaya. Yuk, kita lihat ada apa saja di 2 kawasan
ini.
Bukit
Bintang
Di Malaysia, kawasan Bukit Bintang
bisa dibilang merupakan tempat berkumpulnya para wisatawan dari seluruh dunia
yang datang ke negri ini. Letaknya masih dalam lingkup kawasan ibukota Kuala
Lumpur. Bukit Bintang merupakan sebuah
distrik yang ditata untuk memanjakan para wisatawan.
Dari
pusat perbelanjaan, hotel, restoran, pedagang oleh-oleh berkelas kaki lima,
cafe dan tempat hiburan malam semua terpusat di Bukit Bintang. Tidak heran,
suasananya tidak pernah sepi. “Tempat ini selalu ramai. Geliat kehidupannya
dibilang 24 jam nonstop. Apalagi saat musim liburan tiba. Dipastikan penuh
sesak oleh wisatawan,” bilang Salim seorang receptionist hotel di kawasan Bukit
Bintang.
Pusat
perbelanjaan di aera ini disebut Bintang Walk. Karena kita bisa hanya berjalan
kaki mengunjungi sentra belanja alias shoping. Beberapa mall di bangun sangat
berdekatan semakin memudahkan kita untuk berburu barang-barang yang kita
inginkan. Yang pasti suasana dan kondisi trotoar yang bersih dan indah, membuat
kita betah berjalan kaki dari tempat yang satu ke lokasi lainnya.
Kondisi
lalu lintas di kawasan Bukit Bintang cenderung biasa saja. Tidak padat bahkan
macet. Karena lokasi wisata, justru yang sering terlihat mondar-mandir kendaran
umum jenis Taxi, beberapa bahkan parkir di bahu jalan. Terkadang, terlihat
kemacetan kala taxi lainnya berhenti untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
Tapi
hal ini tidak berlangsung lama. Sebentar saja lalu lintas kembali terurai.
Hebatnya, di Malaysia budaya berkendara berbeda jika dibandingkan dengan di
Indonesia. Di sini jarang sekali mendengar bunyi suara klakson dari kendaraan.
Jalanan serasa tidak berisik.
Selain
dipenuhi mall, tentu tempat belanja yang tidak kalah menarik adalah kawasan
kaki lima di ujung jalan Bukit Bintang. Bagi yang ingin berbelanja oleh-oleh
souvenir murah bisa kunjungi kawasan ini. Banyak cinderamata dijual di sini.
Karena kaki lima, gaya jual belinya pun ala kaki lima tentunya.
Rumah coklat untuk oleh-oleh |
Menawar
wajib di lakukan di sini. Jika kita pandai menawar, bukan tidak mungkin kita
akan mendapatkan cinderamata atau barang-barang dengan harga murah. Jangan
ragu-ragu menawar. Karena, kebiasaan pedagan di sini awalnya membanderol barang
dagangannya dengan harga bahkan 10 kali lipat harga aslinya.
Tidak
lengkap rasanya kita tidak mencicipi kuliner khas di sini. Malam hari, di jalan
Alor meruupakan sentra makanan yang sangat luas yang juga model kaki lima.
Lokasi ini tidak jauh dengan sentra cinderamata. Banyak menu yang ditawarkan di
sini. Dari masakan lokal, India, Thailand, bahkan Indonesia atau malah bisa
campuran.
Suasana Lalu Lintas Pusat Kota Kuala Lumpur |
Transportasi umum yang sangat memadai |
Jika
ingin menjajal kuliner di restoran atau sekedar kongkow di cafe, kawasan ini
juga surganya. Tinggal pilih saja sesuai selera. Beberapa bahkan memiliki
desain interor cafe yang menarik dan menggoda untuk disinggahi.
Untuk
penginapan, Bukit Bintang memiliki beberapa hotel dengan kelas yang
bermacam-macam. Dari hotel berbintang hingga hotel kecil ala backpacker juga
banyak. Dari harga sewa kamar 200 ribu hingga jutaan rupiah tinggal pilih saja
sesuai dengan kocek.
Meski sedang dilakukan perbaikan, tapi lalu lintas tetap lancar |
Money changer sangat mudah ditemui |
Di Bukit Bintang, kita bisa melihat aksi seniman lukis jalanan |
Putra
Jaya
Negara ini membangun infrastruktur
dengan konsep yang sangat matang. Penataan kota benar-benar dipiliah-pilah.
Seperti ibu kota Kuala Lumpur sudah diseting menjadi pusat perdagangan dan
wisata. Untuk urusan pemerintahan tidak didirikan di Kuala Lumpur.
Pusat
pemerintahan Malaysia jadi satu di sebuah lokasi yang bernama Putra Jaya. Jadi,
dengan demikian mobilisasi dengan sendirinya terpilah-pilah. Untuk menuju
lokasi pusat pemerintahan Putra Jaya ini dari Kuala Lumpur jaraknya sekitar 25
km ke arah selatan.
Di
sinilah gedung-gedung yang berhubungan dengan pemerintahan dibangun. Dari
Istana, kementrian, pengadilan negara, pendidikan dan mesji besar yang bernama
Tuanku Mizan Zinal Abidin berdiri di sini.
Suasananya
sangat lengang meski di jam kerja. Kondisi ruas jalan yang bersih dan hanya
sedikit kendaraan berlalu-lalang. Dan kondisi ini menjadi sangat efektif karena
pertumbuhan politik dan pemerintahan bisa berjalan lancar tanpa diganggu dengan
urusan lain.
Gedung pemerintahan |
Suasana ruas jalan di kawasan Putra Jaya |
Mesjid Tuanku Mizan Zinal Abidin |
Foud cort di rest area jalan tol |
0 komentar:
Posting Komentar