Senin, 02 Desember 2013



Kali ini Ane berkesempatan juga jalan-jalan berkunjung ke negara tetangga Malaysia. Banyak istilah untuk menyebut negara yang masih satu rumpun ini. Dari Isabela, negeri TKI, tapi Ane lebih lucu menyebutnya negara Upin-Ipin. Itu setelah sebuah film kartun tersebut populer di Indonesia.
Singkat kata. Ane datang ke negeri tetangga ini bersama gerombolan komunitas motor dari Sidoarjo. Conexs (Community of Ninja 250R Executive Sidoarjo) adalah klub motor yang konsisten setiap tahun melakukan tour ke Malaysia dengan tujuan utama menonton gelaran balap MotoGP seri Sepang.
Menara Petronas yang sangat fenomenal
     Selain, melihat secara langsung aksi seru para pembalap dunia beraksi di sirkuit Sepang. Ane juga tergelitik untuk berkunjung di beberapa spot wisata di negara yang memiliki luas 329,847 km persegi.
     Bagi yang ingin berkunjung ke negara ini, 2 kawasan menarik untuk disinggahi. Yakni kawasan Bukit Bintang dan Putra Jaya. Yuk, kita lihat ada apa saja di 2 kawasan ini.


Bukit Bintang
     Di Malaysia, kawasan Bukit Bintang bisa dibilang merupakan tempat berkumpulnya para wisatawan dari seluruh dunia yang datang ke negri ini. Letaknya masih dalam lingkup kawasan ibukota Kuala Lumpur. Bukit Bintang merupakan sebuah  distrik yang ditata untuk memanjakan para wisatawan.
     Dari pusat perbelanjaan, hotel, restoran, pedagang oleh-oleh berkelas kaki lima, cafe dan tempat hiburan malam semua terpusat di Bukit Bintang. Tidak heran, suasananya tidak pernah sepi. “Tempat ini selalu ramai. Geliat kehidupannya dibilang 24 jam nonstop. Apalagi saat musim liburan tiba. Dipastikan penuh sesak oleh wisatawan,” bilang Salim seorang receptionist hotel di kawasan Bukit Bintang.
Hotel, tempat hiburan banyak bermunculan
di Bukit Bintang
     Pusat perbelanjaan di aera ini disebut Bintang Walk. Karena kita bisa hanya berjalan kaki mengunjungi sentra belanja alias shoping. Beberapa mall di bangun sangat berdekatan semakin memudahkan kita untuk berburu barang-barang yang kita inginkan. Yang pasti suasana dan kondisi trotoar yang bersih dan indah, membuat kita betah berjalan kaki dari tempat yang satu ke lokasi lainnya.
     Kondisi lalu lintas di kawasan Bukit Bintang cenderung biasa saja. Tidak padat bahkan macet. Karena lokasi wisata, justru yang sering terlihat mondar-mandir kendaran umum jenis Taxi, beberapa bahkan parkir di bahu jalan. Terkadang, terlihat kemacetan kala taxi lainnya berhenti untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
     Tapi hal ini tidak berlangsung lama. Sebentar saja lalu lintas kembali terurai. Hebatnya, di Malaysia budaya berkendara berbeda jika dibandingkan dengan di Indonesia. Di sini jarang sekali mendengar bunyi suara klakson dari kendaraan. Jalanan serasa tidak berisik. 
     Selain dipenuhi mall, tentu tempat belanja yang tidak kalah menarik adalah kawasan kaki lima di ujung jalan Bukit Bintang. Bagi yang ingin berbelanja oleh-oleh souvenir murah bisa kunjungi kawasan ini. Banyak cinderamata dijual di sini. Karena kaki lima, gaya jual belinya pun ala kaki lima tentunya.
Rumah coklat untuk oleh-oleh
     Menawar wajib di lakukan di sini. Jika kita pandai menawar, bukan tidak mungkin kita akan mendapatkan cinderamata atau barang-barang dengan harga murah. Jangan ragu-ragu menawar. Karena, kebiasaan pedagan di sini awalnya membanderol barang dagangannya dengan harga bahkan 10 kali lipat harga aslinya.
     Tidak lengkap rasanya kita tidak mencicipi kuliner khas di sini. Malam hari, di jalan Alor meruupakan sentra makanan yang sangat luas yang juga model kaki lima. Lokasi ini tidak jauh dengan sentra cinderamata. Banyak menu yang ditawarkan di sini. Dari masakan lokal, India, Thailand, bahkan Indonesia atau malah bisa campuran.
Suasana Lalu Lintas Pusat Kota Kuala Lumpur 
Transportasi umum yang sangat memadai
     Jika ingin menjajal kuliner di restoran atau sekedar kongkow di cafe, kawasan ini juga surganya. Tinggal pilih saja sesuai selera. Beberapa bahkan memiliki desain interor cafe yang menarik dan menggoda untuk disinggahi.
     Untuk penginapan, Bukit Bintang memiliki beberapa hotel dengan kelas yang bermacam-macam. Dari hotel berbintang hingga hotel kecil ala backpacker juga banyak. Dari harga sewa kamar 200 ribu hingga jutaan rupiah tinggal pilih saja sesuai dengan kocek.
Meski sedang dilakukan perbaikan, tapi lalu lintas tetap lancar
Money changer sangat mudah ditemui
Di Bukit Bintang, kita bisa melihat aksi seniman lukis jalanan 


Putra Jaya

     Negara ini membangun infrastruktur dengan konsep yang sangat matang. Penataan kota benar-benar dipiliah-pilah. Seperti ibu kota Kuala Lumpur sudah diseting menjadi pusat perdagangan dan wisata. Untuk urusan pemerintahan tidak didirikan di Kuala Lumpur.
     Pusat pemerintahan Malaysia jadi satu di sebuah lokasi yang bernama Putra Jaya. Jadi, dengan demikian mobilisasi dengan sendirinya terpilah-pilah. Untuk menuju lokasi pusat pemerintahan Putra Jaya ini dari Kuala Lumpur jaraknya sekitar 25 km ke arah selatan.
     Di sinilah gedung-gedung yang berhubungan dengan pemerintahan dibangun. Dari Istana, kementrian, pengadilan negara, pendidikan dan mesji besar yang bernama Tuanku Mizan Zinal Abidin berdiri di sini.
Istana kerajaan

     Suasananya sangat lengang meski di jam kerja. Kondisi ruas jalan yang bersih dan hanya sedikit kendaraan berlalu-lalang. Dan kondisi ini menjadi sangat efektif karena pertumbuhan politik dan pemerintahan bisa berjalan lancar tanpa diganggu dengan urusan lain.

Gedung pemerintahan

Suasana ruas jalan di kawasan Putra Jaya

Mesjid Tuanku Mizan Zinal Abidin 

Foud cort di rest area jalan tol












0 komentar:

Posting Komentar